Artroskopi dan bedah olahraga adalah cabang kedokteran yang fokus pada diagnosis, pengobatan, dan rehabilitasi cedera yang terkait dengan aktivitas fisik dan olahraga. Artroskopi adalah prosedur bedah minimal invasif yang dilakukan menggunakan kamera kecil (artroskop) untuk melihat, mendiagnosis, dan mengobati masalah pada sendi. Spesialis bedah olahraga bertugas membantu pasien, baik atlet profesional maupun individu aktif, untuk pulih dari cedera dan kembali beraktivitas dengan aman.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat ditangani oleh dokter spesialis ini:
Cedera Ligamen: Cedera pada ligamen, seperti ACL (anterior cruciate ligament) pada lutut, yang sering terjadi dalam olahraga kontak.
Cedera Meniskus: Robekan pada meniskus lutut akibat trauma atau penggunaan berulang.
Dislokasi Bahu: Kondisi ketika sendi bahu keluar dari tempatnya, sering terjadi dalam olahraga dengan gerakan overhead.
Kerusakan Tulang Rawan: Cedera pada tulang rawan sendi yang dapat menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerak.
Nyeri Kronis pada Sendi: Masalah seperti tendinitis atau bursitis yang sering dialami oleh atlet.
Rehabilitasi Pasca-Cedera: Pemulihan setelah operasi atau cedera olahraga untuk membantu pasien kembali ke aktivitas normal.
Dokter artroskopi dan bedah olahraga juga bekerja dalam pencegahan cedera, memastikan teknik dan peralatan olahraga yang benar digunakan untuk mengurangi risiko.
Konsultasi Dokter Spesialis | RM 200 – 400 |
MRI untuk Diagnosa Cedera | RM 1,000 – 2,500 |
Prosedur Artroskopi | RM 8,000 – 15,000 |
Rehabilitasi Fisioterapi | RM 150 – 300 per sesi |
Artroskopi adalah prosedur bedah minimal invasif menggunakan kamera kecil untuk melihat dan memperbaiki masalah pada sendi. Prosedur ini biasanya digunakan untuk menangani cedera lutut, bahu, atau pergelangan tangan.
Waktu pemulihan bervariasi tergantung pada jenis cedera dan prosedur yang dilakukan. Rata-rata, pasien dapat kembali ke aktivitas ringan dalam beberapa minggu dan olahraga penuh dalam beberapa bulan.
Tidak semua cedera olahraga memerlukan operasi. Banyak cedera dapat diatasi dengan fisioterapi, obat-obatan, dan perubahan gaya hidup. Operasi hanya dilakukan jika metode lain tidak berhasil.
Beberapa langkah untuk mencegah cedera olahraga meliputi pemanasan sebelum berolahraga, menggunakan perlengkapan yang sesuai, memastikan teknik yang benar, dan menghindari overtraining.
Prosedur artroskopi biasanya dilakukan dengan anestesi sehingga pasien tidak merasakan sakit selama operasi. Setelahnya, nyeri ringan hingga sedang dapat terjadi, tetapi dapat dikelola dengan obat pereda nyeri.