Bedah Hepatobiliari adalah cabang bedah khusus yang berfokus pada diagnosis, perawatan, dan manajemen kondisi yang memengaruhi hati, kantung empedu, saluran empedu, dan organ-organ terkait dalam sistem hepatobiliari. Tujuan dari bedah ini adalah untuk memperbaiki masalah struktural atau fungsional yang melibatkan organ-organ tersebut.
Prosedur bedah hepatobiliari dapat dilakukan dengan berbagai teknik, termasuk operasi terbuka dan metode minimal invasif seperti laparoskopi. Beberapa kondisi yang memerlukan intervensi bedah ini antara lain kanker hati, batu empedu, penyumbatan saluran empedu, penyakit hati, serta cedera yang memengaruhi fungsi atau struktur hati, kantung empedu, atau saluran empedu.
Dokter bedah hepatobiliari bekerja dalam tim multidisiplin untuk menyusun rencana perawatan yang tepat bagi setiap pasien. Perawatan bisa meliputi operasi seperti kolesistektomi (pengangkatan kantung empedu), reseksi hati, pengangkatan sumbatan saluran empedu, hingga transplantasi hati pada kasus penyakit hati parah. Tujuan utama dari bedah ini adalah memulihkan fungsi hati serta meningkatkan kesehatan pasien secara keseluruhan.
Konsultasi dokter spesialis | RM 100 – 300 |
1-Bedded | RM 268 – RM 380 |
2-Bedded | RM 150 – RM 250 |
4-Bedded | RM 95 – RM 150 |
Keputusan ini bergantung pada kondisi spesifik Anda. Dokter bedah hepatobiliari akan mengevaluasi riwayat kesehatan, melakukan pemeriksaan fisik, serta mungkin meminta tes tambahan seperti pencitraan medis. Rekomendasi perawatan akan diberikan berdasarkan hasil evaluasi ini.
Persiapan operasi dapat mencakup pembersihan usus dengan diet khusus atau penggunaan obat pencahar, menghentikan obat tertentu yang dapat memengaruhi operasi, dan mengikuti instruksi khusus terkait makanan dan minuman sebelum operasi.
Pemulihan bervariasi berdasarkan jenis operasi dan kondisi pasien. Pasien biasanya dimonitor di rumah sakit beberapa hari setelah operasi, dan kemudian diberikan panduan perawatan luka, diet, dan aktivitas fisik untuk pemulihan di rumah.
Risiko termasuk infeksi, pendarahan, reaksi alergi terhadap anestesi, dan komplikasi lain. Dokter bedah akan berupaya meminimalkan risiko ini, memastikan keamanan dan kenyamanan pasien selama serta setelah operasi.
Waktu pemulihan bergantung pada jenis operasi, kondisi pasien, dan respons terhadap perawatan. Dokter akan memberikan panduan mengenai kapan pasien dapat kembali ke aktivitas normal, seperti bekerja dan berolahraga, selama masa pemulihan.