Dokter bedah kardiovaskular toraks adalah spesialis yang menangani penyakit yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah, dan organ-organ lainnya di bagian toraks (dada), seperti paru-paru dan esofagus. Mereka melakukan prosedur pembedahan untuk mengobati berbagai kondisi kardiovaskular, termasuk gangguan pembuluh darah, masalah jantung, dan penyakit lainnya yang mempengaruhi area dada.
Berikut adalah beberapa kondisi yang sering ditangani oleh dokter bedah kardiovaskular toraks:
Penyakit Arteri Koroner: Penyempitan atau penyumbatan arteri jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung. Prosedur seperti bypass arteri koroner dilakukan untuk mengembalikan aliran darah ke jantung.
Kelainan Katup Jantung: Kelainan pada katup jantung, seperti stenosis atau kebocoran katup, dapat memerlukan perbaikan atau penggantian katup jantung.
Aneurisma Aorta: Pembengkakan pada aorta yang dapat membahayakan nyawa jika pecah. Bedah dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti bagian aorta yang rusak.
Penyakit Paru-paru: Dokter bedah kardiovaskular toraks juga menangani masalah paru-paru seperti kanker paru-paru dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang mempengaruhi sistem pernapasan.
Fibrilasi Atrium: Kondisi detak jantung yang tidak teratur, yang dapat menyebabkan pembekuan darah dan meningkatkan risiko stroke. Prosedur untuk mengatur ritme jantung dapat diperlukan.
Gagal Jantung: Kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien. Bedah untuk pemasangan alat pacu jantung atau transplantasi jantung kadang diperlukan.
Dokter bedah kardiovaskular toraks bekerja dengan tim medis untuk melakukan penilaian komprehensif dan merencanakan prosedur yang tepat sesuai dengan kondisi pasien.
Konsultasi Dokter Spesialis | RM 200 – 400 |
Prosedur Bypass Arteri Koroner | RM 25,000 – 50,000 |
Penggantian Katup Jantung | RM 30,000 – 60,000 |
Perawatan Pasca Operasi | RM 2,000 – 5,000/bulan |
Dokter bedah kardiovaskular toraks melakukan berbagai prosedur, seperti bypass arteri koroner, penggantian katup jantung, pengobatan aneurisma aorta, dan berbagai prosedur untuk masalah paru-paru dan jantung lainnya.
Seperti semua prosedur bedah, operasi jantung memiliki risiko, seperti infeksi, perdarahan, atau komplikasi terkait anestesi. Namun, risiko ini dapat diminimalkan dengan prosedur yang tepat dan perawatan medis yang baik.
Persiapan untuk operasi bedah jantung melibatkan pemeriksaan medis menyeluruh, termasuk tes darah, elektrokardiogram (EKG), dan pemindaian untuk menilai kondisi jantung dan pembuluh darah. Pasien juga akan diberikan petunjuk mengenai diet dan obat-obatan yang perlu dihentikan sebelum operasi.
Pemulihan setelah operasi bedah jantung biasanya memerlukan beberapa minggu hingga beberapa bulan. Pasien harus mengikuti petunjuk dokter untuk perawatan luka, mengelola aktivitas fisik, serta mengikuti terapi fisik untuk mendukung pemulihan jantung dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Sebagian besar pasien dapat kembali ke aktivitas normal setelah pemulihan, meskipun beberapa mungkin perlu melakukan perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok atau mengatur pola makan dan olahraga secara lebih sehat.