Gastroenterologi adalah cabang kedokteran yang berfokus pada diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit yang memengaruhi saluran pencernaan. Ini mencakup organ seperti kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, hati, pankreas, kantong empedu, dan saluran empedu. Dokter spesialis gastroenterologi, atau dikenal sebagai gastroenterologis, memiliki keahlian dalam menangani berbagai kondisi seperti penyakit asam lambung, gangguan hati, penyakit radang usus, dan kanker gastrointestinal.
Dokter gastroenterologi memiliki keahlian dalam menangani berbagai penyakit dan gangguan sistem pencernaan, termasuk:
Penyakit Asam Lambung dan Refluks Gastroesofageal (GERD): Mengelola gejala seperti mulas dan gangguan pencernaan akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan.
Penyakit Radang Usus (IBD): Termasuk Crohn’s disease dan kolitis ulserativa yang menyebabkan peradangan kronis pada usus.
Gangguan Hati: Seperti hepatitis, sirosis, dan perlemakan hati (fatty liver disease).
Kanker Saluran Pencernaan: Meliputi kanker lambung, usus besar, pankreas, hati, dan kerongkongan.
Batu Empedu dan Gangguan Saluran Empedu: Termasuk pengangkatan batu empedu dan pengobatan infeksi saluran empedu.
Sindrom Iritasi Usus (IBS): Penanganan gejala seperti diare, sembelit, dan perut kembung.
Penyakit Pankreas: Seperti pankreatitis akut dan kronis atau tumor pankreas.
Pemeriksaan Endoskopi: Termasuk gastroskopi, kolonoskopi, dan prosedur diagnostik lainnya.
Diagnosis dan pengobatan dirancang secara individual untuk setiap pasien guna memastikan hasil terbaik.
Konsultasi Dokter Spesialis | RM 200 – 500 |
Gastroskopi | RM 1,000 – 3,000 |
Kolonoskopi | RM 1,500 – 4,000 |
Operasi Saluran Pencernaan | RM 20,000 – 50,000 |
Gejala umum meliputi nyeri perut kronis, gangguan pencernaan, diare berkepanjangan, sembelit, muntah darah, atau perubahan pola buang air besar. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini, segera konsultasikan ke dokter gastroenterologi.
Prosedur endoskopi biasanya dilakukan dengan anestesi lokal atau sedasi, sehingga pasien tidak merasa nyeri. Prosedur ini cepat dan aman dengan risiko minimal.
Frekuensi kolonoskopi bergantung pada usia, riwayat kesehatan, dan risiko kanker usus besar. Umumnya, skrining dimulai pada usia 50 tahun, atau lebih awal jika ada faktor risiko.
Banyak penyakit hati dapat dikelola dengan pengobatan atau perubahan gaya hidup. Dalam kasus yang parah, seperti sirosis, transplantasi hati mungkin diperlukan.
Mencegah gangguan pencernaan melibatkan makan makanan sehat, menjaga berat badan ideal, tidak merokok, membatasi konsumsi alkohol, dan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin.